Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 31-05-2024 06:08
merlianarian457
imron444
vickotebee
vickotebee dan 15 lainnya memberi reputasi
16
8.7K
806
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#171
Part 30

Sebuah erangan kesakitan dari sosok genderuwo itu berbunyi cukup keras. Mungkin efek kekuatan dari pedang cahaya ini yang mampu menumbangkan sosok genderuwo. Sosok itu jatuh menimpa kursi kursi .

Merry menoleh ke arah sosok yang dia anggap pacar itu sudah terkapar dibalik kursi kursi yang sudah berserakan tak beraturan lalu berlari menghampiri sosok berbulu itu. Seperti merasa sedih Merry mengutuk ku

"Bagas, tega kau melakukan ini pada ku dan calon suami Ku . Apakah kau tidak senang dengan hubungan kami?"

Mendengar ucapan Merry membuat ku terkejut, bisa bisanya sosok genderuwo itu dianggap nya calon suami nya yang jelas-jelas dia bukan bangsa manusia. Rasa jengkel mulai kembali naik akan tetapi aku mengerti bahwa fikiran Merry sedang dimanipulasi oleh sosok itu . Satu tarikan napas panjang untuk menenangkan diri ku , lalu bergerak maju ke arah mereka berdua.

"Buka mata mu Merry, dia itu sosok genderuwo, kau diperdaya olehnya " ucap ku sedikit membentak

Merry nampak terkejut dengan membesarkan kedua matanya saat menghadap ke arah ku .

"Omong kosong, bagaimana bisa kau berkata sekeji itu , dia manusia seperti mu bahkavn dia lebih perhatian terhadap ku" timpal Merry sambil memegang luka berdarah yang ada di dada sosok itu.

Hendak aku mengatakan agar Merry menyebut nama Allah, aku lupa bahwa dia beragama Kristen. Lalu diurungakanya niat ku itu , entah bagaimana caranya agar aku bisa menyadarkan Merry.

Sosok genderuwo nampak terkekeh senang dengan pengakuan dari Merry ,
"Sudah ku bilang anak manusia, usaha mu sia sia saja."

Lalu brruakkkkk

Tiba tiba saja tenda pernikahan itu roboh mengarah pada ku. Aku pun segera menghindari besi besi yang cukup besar itu sudah condong dan hendak rubuh. Satu lompatan sejauh 5 meter , aku melayang dan mendarat di dekat taman utama.

Suara gemuruh dan besi besi beradu serta patah begitu cukup nyaring . Dekorasi yang tadi indah kini hancur luluh lantah.

Melihat kerusakan itu , tubuh Merry sempat diselamatkan oleh sosok genderuwo namun entah bagaimana bisa tenda yang terbuat dari besi 2x2 itu bisa hancur tiba tiba.

Bau anyir menyengat dan hawa tekanan di dada tiba tiba saja terasa menekan . Sebuah perasaan yang pernah kurasakan sebelumnya di rumah Merry.

Dari arah samping rumah tepatnya dari arah kolam renang muncul sosok wanita dengan tubuh setengah ular. Dia datang perlahan menatap tajam ke arah ku. Sosok itu mengingatkan ku pada sosok yang ada di danau saat kemah

"Sungguh pemberani kau anak muda, kekuatan mu mampu mengalahkan Ki Mangun laksa , tapi kau belum mengahadapi aku " ucap sosok itu angkuh

Mata ku terbelalak dan cukup gentar melihatnya saja bulu kuduk ku merinding, bagaimana bisa tubuh nya sepotong ular besar dengan atasan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun . Dan rambutnya terurai dari ular ular kecil , bibirnya bertaring mencuat keluar kecil. Wajahnya cantik tapi menyeramkan. Tatapan matanya merah bergaris seperti reptil.

"Ss si siapa kamu ..." Tanya ku ketakutan

Melihat tubuhnya berdiri hingga melebihi atap rumah satu lantai tentu merupakan pemandangan yang mengerikan.

"Hahaha... Kau disini akan membayar perbuatan mu terhadap suadari ku yang kau kurung di danau itu, dan kau pantas menebusnya . Leluhur mu hanya bisa menolong mu selama satu kali dalam 7 purnama saja , jadi sekarang kau sendirian , dengan mudah aku bisa melenyapkan mu atau jika masih sayang dengan nyawa mu, kau bisa menukar jiwamu menjadi pelayan ku " ucap sosok itu diakhiri tertawa

Mendengar ucapannya nyali ku mulai ciut, meski pedang cahaya ada ditangan ku, aku masih ragu dengan kemampuan ku. Buktinya saja genderuwo yang aku kalahkan masih bisa berdiri tegak dan mendekati sosok wanita ular itu.

"Ja ja jadi , kalian yang menghuni rumah sahabat ku dan menganggu nya selama ini?" Tanya ku meski terbata bata

Sosok ular itu menyibakan rambut nya dengan tangan nya dimana rambut yang berupa ular ular kecil yang bergerak gerak kesana kemari.

"Pemilik rumah sebelum mereka telah melakukan pesugihan dengan kami, akan tetapi karena dia sudah mati dan ditempati oleh gadis ini dan keluarga nya , maka mereka lah yang harus membayar nya karena rumah ini adalah milik kami juga" ucap sosok siluman ular menjelaskan sejarah singkat rumah Merry.

"Licik, sahabat ku tidak tahu menahu soal itu, kenapa dia harus jadi korban kalian. " Bentak ku pada mereka berapi api.

Tangan ku mengepal panas , emosi ku mulai tersulut. Bisa bisa nya ada makhluk yang bermain main dengan nyawa manusia. Ini tidak bisa didiamkan.

"Haha, nyali mu cukup berani anak muda, mari kita akhiri negosiasi ini, ku antar kau ke alam baka" ucap sosok wanita setengah ular

Tiba tiba saja dia berubah wujud menjadi ular seutuhnya, kulit sisik hijau mendominasi seluruh tubuh sosok ular itu. Moncong nya mulai menyerang ke arah ku dengan beringas. Dengan sigap aku melompat namun karena kalah cepat benturan moncong ular beradu dengan tanah mengahasilkan guncangan yang cukup hebat sehingga saat aku menapaki tanah malah jatuh terpelanting.

Lalu serangan susulan dilancarkan kembali, aku berlari menghindari dan melompati beberapa guci besar namun rusak oleh serangan sosok ular.

Merry yang ada di tengah tengah pertempuran sangat berbahaya bila dia terkena efek serangan, baru saja aku hendak mendekati Merry , sosok genderuwo itu sudah menghadang ku , serangan dadakan berupa pukulan yang mengenai dada Ku.

Aku terjatuh tersungkur dan terkapar , Merry yang sudah kembali di tangan sosok genderuwo nampak tenang lalu baru saja hendak di bawa tiba tiba saja muncul Hesty entah datang dari mana membawa sebilah pedang kecil berwarna merah hitam , pedang itu dilemparkannya sambil berlari diarahkan kepada sosok genderuwo itu. Lalu

Arrrrrrrrrrrrggggghhh

Suara erangan dari sosok genderuwo kembali terdengar. Pedang itu menusuk di bahu sosok genderuwo dan merry terlepas dari pegangannya.

Hesty berlari ke arah ku dengan tatapan serius.

"Bagas, maafkan aku aku terlambat datang kembali, berikan air yang kau bawa ini dan siramkan ke wajah Merry apa kau bisa?. Sementara aku akan menghalau sosok wanita ular itu " ucap Hesty diakhiri senyuman.

"Baiklah, kau hati hati dengan sosok ular itu" ucap ku pada Hesty yang nampak berani kali ini.

Sosok siluman ular yang sempat terhenti pergerakannya karena akun yang dihadang oleh sosok genderuwo, Kini mulai melakukan serangan lagi , sebuah kibasan ekor besarnya melambung ke arah kami berdua , Hesty mengambil suatu bilah pedang kecil yang berbeda dari yang tadi. Diarahkan nya .

Aku yang masih menggenggam satu botol air yang berisi air bening yang aku ingat bahwa air ini hasil pemberian Mbah Wawan yang belum sempat digunakan. Entah bagaiman Hesty membawanya ke alam gaib.

Sosok genderuwo yang mengerang kesakitan dan berusaha mencabut pedang kecil itu nampak kesusahan , ada celah peluang untuk bisa mengampiri Merry aku segera berlari ke arahnya .

Sementara, sebuah gelombang kejut tercipta dari senjata yang dibawa Hesty membuat efek ledakan yang dahsyat

Duuuarrrr

Sosok ular yang tadi hendak menyerang, kini jatuh menimpa rumah merry dan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Suara teriakan dari sosok ular yang marah besar dengan serangan Hesty tadi kini mulutnya terbuka lebar. Sebuah titik cahaya perlahan membesar dari dalam mulut sosok ular itu.

Sementara itu, aku yang sudah berhasil mendekati Merry langsung membuka botol tersbut

"Merry sadarlah, " ucapku setelah mendekati Merry yang nampak khawatir dan peduli pada sosok genderuwo itu.

"Tidakk,, kau jahat Bagas" timpal Merry dengan sorot mata emosi ke arah ku, lalu

Byurrrrrr

Sebuah siraman membasahi wajah Merry hingga ke pakaiannya , Merry nampak terkejut dan membelalakan mata, lalu dia mengerang dan berteriak teriak

"Aaaaaa... Panas panas...."
Teriak Merry kesakitan, entah apa yang terjadi Merry lalu terkulai lekas dan pingsan tak sadarkan diri.

Sosok ular yang akan mengeluarkan kekuatan dari mulut nya sempat menjerit melengking

"Hesty, awassss "

Antara Hesty atau Merry aku pun segera menyusul dan menarik tangan Hesty agar menghindari serangan yang tidak diketahui efeknya , dengan berlari dan melompat aku menerjang tubuh Hesty sesaat api menyembur keluar dari mulut sosok ular besar itu

Wurrrrrrrrrrrrssshhhhhhh

Aku jatuh dan terguling guling saling bertindih satu sama lain diatas tanah berumput di taman halaman rumah Merry.

Efek ledakan dari serangan itu membuat terjadinya kebakaran hebat di halaman dan kain kain dekorasi ikut terbakar. Sialnya Merry yang dekat dengan lokasi kebakaran nampak tak sadarkan diri. Sosok genderuwo yang telah berhasil mencabut pedang kecil milik Hesty nampak tertatih tatih hendak menyelamatkan Merry .

Pedang cahaya yang aku pegang tadi sempat jatuh dan entah dimaja sekarang keberadaanya.

Sosok ular yang melihat serangannya gagal kembali ke arah kami berdua dengan pekikan suaranya yang melengking Sera sorot mata yang kejam membuat kami merasa takut dengan serangan kedua.

"Kali ini kalian tidak akan bisa selamat, hahaaa"

Kaki dan tangan ku memang terasa sakit ketika teguling dan jatuh ke tanah sehingga sangat sulit bila menghindari jika ada serangan yang kedua.

Namun tiba tiba saja terjadi gemuruh angin dingin yang menerpa lokasi pertempuran kami hingga kobaran api menjadi padam seketika . Sosok ular dan genderuwo nampak kebingungan pada apa yang terjadi .



Tap tap tap

Sebuah langkah kaki seperti berjalan dari arah belakang kami, suara itu nampak pelan tapi pasti , mata sosok ular cukup terkejut begitupula dengan sosok genderuwo itu ,

"Siapa aku?" Tanya sosok ular

Sosok itu nampak tidak jelas dari balik kepulan asap lalu dia berhenti dan membungkuk Seperti mengambil sesuatu.

"Pedang cahaya?, Itu ....siapa dia?" Gumam ku lirih berucap sendiri sembari terkapar di atas tanah.

Hesty yang juga terluka juga terkapar tengkurap , wajahnya menatap tajam ke arah sosok yang datang.

Harum wangi yang baru pertama kali aku cium begitu asing , semenjak kehadiran sosok yang kini sudah nampak sedikit jelas. Dia berbaju putih. Bukan dia bergaun putih. Tubuhnya membelakangi kami sehingga hanya nampak bagian punggung dan rambut panjangnya yang terurai.

Pedang cahaya itu dipegangnya lalu dihunuskan ke arah sosok ular siluman . Lalu sosok itu menoleh ke arah ku.

"Pinjam dulu yah mainan nya, " ucpa sosok itu singkat dan tersenyum kecut ke arah ku.

Kini pandangan sosok itu kembali menghadap ke siluman ular ,

"Beraninya melawan bocah bocah ingusan, tidak malu kalian umur ratusan tahun melawan umur sejagung. Ayo kita main main disini " ucpa sosok wanita bergaun putih

Sosok ular nampak marah dan menjerit pekik ke hadapan sosok wanita bergaun putih.

Serangan dari moncong ular ke arah sosok wanita sangat cepat akan tetapi dengan mudah dihindari oleh sosok wanita bergaun putih itu. Tubunya lincah bisa terbang dan berkelit lalu menginjak kepala sosok ular itu.

Satu hentakan kaki membuat sosok ular itu jatuh dan tersungkur . Suara jeritan ular kembali cumiikkan telinga. Suara kesakitan itu membuat tertawa terbahak bahak oleh sosok wanita bergaun putih itu.

"Rasain , udah ku bilang kita main main aja, tapi keok duluan, ga seru " ucap sosok wanita bergaun sambil duduk di atas kepala ular yang sudah kesakitan itu.

Kepala ular itu bergoyang goyang lalu sosok wanita bergaun putih terbang kembali , matanya melirik kepada sosok genderuwo yang nampak sedang menyentuh kepala Merry. Lalu

Seeetttttttt

Pedang cahaya nampak melesat dan menganai punggung genderuwo itu dan

Aaaaaaaaarrrggggghhhh

Sosok genderuwo kembali menjerit kesakitan kini tubuhnya mulai terbakar , lalu terjungkal dan terguling guling. Merry yang sedang terpejam matanya nampak tidak bergeming .






Tubuh dari genderuwo itu nampak memancarkan kobaran api , dia berguling guling menahan rasa sakit panas yang tak bisa diungkapkan.

Sedangkan sosok ular nampak bangkit kembali hendak melakukan serangan dengan kembali membuka mulutnya lalu memancarkan sinar merah lalu ,

Wurrrrssshhhh

Semburan api diarahkan kepada sosok wanita bergaun putih , namun ditahannya dengan kedua tangan nya , sebuah cahaya biru seperti perisai melindungi dirinya dari semburan api itu.

Semburan dari sosok siluman ular semakin besar lalu mengecil akan tetapi kecepatannya semakin cepat . Sosok wanita bergaun mulai nampak serius . Sebuah kilatan sinar terpancar dari kedua matanya menelewati serangan api yang begitu cepat seperti laser.

Cahaya itu mengenai kata dari sosok ular lalu terjadi ledakan.

Crashhhhh

Tiba tiba serangan api berhenti seketika, sosok itu mengerang kesakitan dan mengamuk sejadi jadinya. Sosok bergaun putih nampak tersenyum senang melihat amukan kesakitan dari sosok ular itu. Tubuh ular itu berguling guling dan menggeliat , ekornya menimpa bagian rumah dan taman sehingga mengalami kerusakan.

Sosok genderuwo yang mencoba mendekati Merry terlihat sudah menyentuh kembali Merry. Aku yang tidak membiarkan itu terjadi segera bangkit lalu membuat ancang ancang untuk menyerangnya. Aku berlari sekuat tenaga lalu melompat hendak melakukan tendangan . Sejurus tendangan ku arahkan padanya dengan kaki kanan ku.

Tendangan ku akhirnya mengenai tubuh sosok genderuwo lalu jatuh terjungkal cukup jauh.

"Merry sadarlah, ayo bangun " ucap ku sambil memangku tubuh Merry dan mengguncang guncangkan badannya.

Hesty pun berlari menghampiri kami berdua , sisa air yang ada dibotol plastik diusapkanya ke wajah Merry.

Perlahan Merry bangun dari kondisinya yang sempat pingsan lalu melihat kami berdua dengan tatapan sayu dan lemah.

"Bagas, Hesty, aku dimana ?" Ucap Merry lemah

Aku dan Hesty tersenyum senang melihat Merry sudah bisa sadar.
"Merr, apa kau baik baik saja?" Tanya Hesty

Merry hanya mengangguk dan diiringi senyum senang, aku dan Hesty mencoba untuk membangunkannya agar segera kembali ke alam nyata.

Sebuah ledakan terjadi lalu diiringi jeritan sosok wanita yang ada berjarak 20 meter dari kami .

Sosok tubuh ular itu kini dalam keadaan gosong dan luka menganga di bagian leher. Rupanya sosok wanita bergaun telah berhasil menumbangkan sosok ular itu.

Melihat sosok ular kalah kami pun senang , Merry nampak bingung dan bertanya tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Sosok wanita bergaun putih itu lalu menghampiri kami bertiga

"Kalian segeralah pergi , kembali ke tempat dimana kalian berasal. Teman mu yang sempat kena guna guna akan aku kembalikan ke raga kasarnya. Pergilah duluan"

"Terima kasih nyai, kami berhutang Budi pada mu, lantas siapa nama mu dan dari mana asal mu?" Tanya ku sambil tersenyum

Sosok tersenyum sambil melipatkan kedua tangannya di atas dada.

"Panggil saja aku Shinta"

(Bersambung )
Diubah oleh aguzblackrx 20-05-2024 07:01
sampeuk
pulaukapok
diditper
diditper dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup